Bakti Kami, Bunda Berbakti

Bunda, aku lupa menulis puisi cinta untukmu
Tentang senyum kesabaran
Tentang tatapan teduh
Teguran bunda adalah puisi
Belaian dan doanya adalah cinta
Untukku, untuk kami

Bunda selalu merona bagai mawar di taman kota
Menerbangkan kupu-kupu bersayap pelangi
Meniupkan semerbak wangi bunga
Merayu kuncup bunga agar mekar berseri
Menandai awal hari dengan cinta sejati
Melukis  musim demi musim
Dengan suci hati kami

Bunda, Aku lupa mengarang dongeng tidurku
Tentang kepak sayap garuda muda
Yang terbang bersama sayap bidadari surga
Menembus cakrawala, mengitari nusantara
Menuju puncak cahaya
Menuju singgasana cita-cita kami

Pesan bunda yang tak kulupakan :
Tumbuh dan berbungalah dengan uluran
Tangan bunda yang mulia
Teriring lagu rindu di ujung pulau
Lanjutkan bermain dalam dekapan matahari pagi
Bersama cinta sampai kau tumbuh dewasa
Hingga siang menjelang
Hingga kembali pulang ke sarang
Berjuang membangun nusa, bangsa, dan agama
Berbakti bagi negeri kami
Untuk masa depan, Lampung Sai

Palapa, Agustus 2014
Oleh: Andri Wicaksono, M.Pd.

n.b. “..., aku lupa menulis puisi cinta ... (teks asli: Hasta Indriana “Tuhan, Aku lupa menulis sajak cinta”)
 

english version

Our Devotion, Devoted Mother

Mother, I forgot to write love poetry for you
About a smile of patience
About the calm of  your stares
Your admonition is just like a poetry
Your caress and prays are love
For me, for us

Mother, you are always blushed like a rose in a boulevard
Flies a colourful butterfly’s wings away
Blows up the fragrance of a flower
Educate your children to make them smart
Start the days with true love
Through the days and seasons
With our sincerely

Mother, I forgot to write my fairy tales
About young eagle flapping wings
Which flies with an angle’s wings
Penetrate the horizon, around the archipelago
To the top of light
To the throne of our dreams

Mother’s unforgettable message:
Grows up and blooming with your glorious hands behind
Accompanied by the misses of song at end of the island
Continue with playing in the morning sun cuddles
With love until you grow up
Until the day comes
Until you come back home
Striving to build homeland, nation, and religion
Devotion for our Country
For the future, Lampung Sai

Palapa, August 2014
By: Andri Wicaksono, M.Pd.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer