Model Pembelajaran Menulis Drama dengan Konversi Cerpen

Konversi Cerpen

Strategi yang efektif untuk memotivasi siswa dalam menulis naskah drama, yaitu strategi konversi cerpen. Strategi konversi cerpen memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan menulis naskah drama melalui: (1) penentuan tokoh dan penokohan, (2) penentuan latar, (3) penentuan alur, (4) penentuan tema, dan (5) penentuan amanat. Dalam penelitian ini dilalui 3 tahapan, yaitu (1) tahap pramenulis, (2) tahap menulis, (3) tahap pascamenulis
Tahap pramenulis melalui dua kegiatan, yaitu (1) pembangkitan skemata, dan (2) pemahaman cerpen. Pembangkitan skemata pada tahap pramenulis adalah film, lagu anak, membaca gambar dan cerita. Hasil yang diperloleh dalam pembangkitan skemata yang dilakukan adalah memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat belajar memahami cerpen. Dengan memahami cerpen, siswa dapat menulis naskah drama. Pemahaman cerpen adalah kegiatan siswa untuk mengenal dan memahami cerpen, agar siswa dapat menulis naskah. Dengan memahami cepen melalui identifikasi struktur cerpen, menjadikan pembelajaran siswa meningkat dalam menulis naskah drama.
Tahap menulis dirancang melalui teknik pengubahan kartu strukur yang telah diindentifikasi ke bentuk draf naskah drama. Pelaksanaan menulis naskah drama dipandu dan bimbingan guru untuk menulis draft naskah melalui hasil pengerjaan kartu struktur. Tahap pascamenulis  ditandai dengan kegiatan diskusi kelompok, penyajian hasil diskusi, pengeditan, revisi, dan publikasi.
Pada tahap pramenulis, disarankan kepada guru dapat:
a.       menggunakan media gambar yang lengkap,
b.       kartu struktur diharapkan memiliki panduan yang jelas, agar dapat dipahami siswa dalam mengidentifikasi cerpen.
Tahap menulis, guru disarankan
a.       guru dapat mendesain langkah-langkah menulis naskah drama melalui Strategi Konversi Cerpen, dengan panduan menulis naskah drama yang lebih kreatif,
b.      pemodelan naskah drama yang lebih lengkap dan terperinci, misalnya penjelasan setiap adegan dari tokoh/perwatakan, serta naskah yang memiliki gambar,
c.       guru berupaya membimbing dan melatih siswa menggunakan ejaan,tanda baca, dan kalimat yang benar,
d.      guru diharapkan memandu dan membimbing siswa dalam memahami cerita atau menulis naskah drama.
Tahap pascamenulis, guru diharapkan:
a.       memperhatikan dan memotivasi siswa untuk dapat berdiskusi,
b.      memperhatikan hasil revisi dan perbaikan menulis naskah drama,
c.       mementaskan hasil naskah untuk dipertunjukkan,
d.      memperhatikan penilaian proses dan hasil dari setiap siswa, dan
e.       memperhatikan alokasi waktu, disarankan kepada guru untuk merencanakan alokasi waktu secara fleksibel.

Komentar

  1. buku yang membahas strategi konversi cerpen pengarang, penerbit, n judulnya apa,pak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer