Sejarah Seni Rupa Timur
1. Latar
belakang peradaban timur ditinjau dari proses historis dan penciptaan budaya
Sejarah seni lukis China
Tiga ribu tahun lalu, Tiongkok telah
mencapai kemajuan cukup besar di bidang seni lukis. Dalam kitab-kitab kuno
sudah terdapat catatan tentang kegiatan seni lukis. Pada zaman dinasti Qin dan
Han, 2000 tahun lebih yang lalu, adalah masa awal imperium feodal dengan
kekuasaan monarki. Selama masa itu, seni lukis Tiongkok kebanykan adalah
lukisan dinding untuk mempropagandakan tata susila dan menyatakan penghargaan
kepada pejabat yang berjasa. Pada dinasti Han muncul lukisan pada kain sutera
yang bergaya bebas, tapi cenderung rapi dan indah, dengan hidup mengekspresikan
kehidupan aktual, sejarah serta tokoh-tokoh dalam dongeng. Pada zaman Tiga
Kerajaan serta Jin selatan dan utara seribu tahun lebih yang lalu adalah zaman
perpecahan Tiongkok dalam waktu panjang;namun masa
itu adalah tahap penting dalam sejarah seni lukis Tiongkok. Kejayaan agama Budha telah menyebar-luaskan seni rupa agama Budha ke seluruh Tiongkok.
itu adalah tahap penting dalam sejarah seni lukis Tiongkok. Kejayaan agama Budha telah menyebar-luaskan seni rupa agama Budha ke seluruh Tiongkok.
Zaman
dinasti Sui dan Tang kuang lebih seribu tahun lalu adalah masa jaya masyarakat
feodal, negara bersatu, masyarakat relatif tentram , ekonomi berkembang,
pertukaran ekonomi dan budaya dengan luar negerei yang intensif telah
menyediakan kesempatan baru bagi perkembangan seni lukis, sehingga telah
membuka situasi di mana seni lukis mencapai masa jaya, dan muncul sejumlah
pelukis terkenal yang berpengamh dalam sejarah.
Tema seni
lukis pada zaman dinasti Tang tetap mengutamakan tokoh manusia, sedang lukisan
pemandangan mencapai kemajuan yang nyata, lukisan bunga dan burungjuga mulai
berkembang.
Perkembangan
seni lukis mengalamai pembahan besar pada zaman dinasti-dinasti Yuan, Ming dan
Qing antara 8 ratus tahun lalu sampai awal abad ini. Lukisan cendekiawan
mendapat perkembangan yang menonjol, tema lukisan pemandangan bunga dan bumng
mengambil porsi terbesar, sedang lukisan tokoh manusia yang mencerminkan
kehidupan sosial semakin mundur.
Menurut Ilham
Khoiri (Kompas, 2007) pada era terdahulu, seni rupa China identik dengan
kaligrafi atau pemandangan alam yang digoreskan dengan tinta di atas kertas
tipis. Lima tahun belakangan, seni rupa kontemporer “Negeri Tirai Bambu” itu
melejit sebagai fenomena segar yang menggegerkan pasar dunia.
Pencapaian
seni rupa kontemporer negeri itu yang dirintis oleh gerakan seni tahun
1985-1989, yang diistilahkan sebagai ’85 New Wave. Panitia menyiapkan satu
ruang khusus yang memajang catatan dan dokumentasi foto tentang latar belakang
dan kronologi gerakan seni tersebut.
Sejarah
seni rupa kontemporer China punya latar belakang panjang dan kompleks, seiring
dengan perkembangan sosial-ekonomi-politik di negeri itu. Di bawah kekuasaan
Mao Zedong, China sekitar 1966-1976 adalah negeri yang tertutup. Rakyat hidup
dalam tekanan rezim yang kuat dan memobilisasi massa untuk kepentingan politik
pemerintah.
Revolusi
Kebudayaan dan Tentara Merah menjadi alat efektif untuk mengendalikan rakyat
dalam pergulatan politik yang keras dan bisa menggilas siapa saja. Saat itu,
seni rupa hanya jadi alat propaganda untuk menyuarakan kepentingan pemerintah
dan Partai Komunis. Sosok Mao menjadi ikon penting yang mewarnai
lembaran-lembaran poster yang dibuat dengan corak realisme sosialis.
Tahun
1976, Mao meninggal dunia, dan China kemudian dikendalikan penguasa baru, Deng
Xiaoping. Tahun 1979, Deng mulai menerapkan kebijakan politik pintu terbuka.
Modernisasi digencarkan dengan visi meningkatkan ekonomi, membuka perdagangan
dan investasi asing, dan
merancang negeri itu sebagai industri besar yang memproduksi berbagai barang kebutuhan dunia.
merancang negeri itu sebagai industri besar yang memproduksi berbagai barang kebutuhan dunia.
Politik pintu terbuka awalnya masih belum benar-benar
membukakan kebebasan ekspresi bagi masyarakat, termasuk dalam seni rupa. Para
seniman yang tak betah dengan situasi menekan itu melancarkan gerakan seni
tahun 1985-1990. Selama lima tahun itu, lebih dari 1.000 seniman yang tergabung
dalam 80-an kelompok, membuat ratusan pameran dan karya eksperimental yang
mendobrak pakem lukisan tradisional China.
Tahun 1985, berlangsung banyak pameran pelukis muda di
berbagai tempat dengan menawarkan corak visual dan tema segar. Ada pameran
bersama The Progessive Chinese Youth Art, Hunan Art Group, The ’85 New Space,
dan The ’85 Graduates Works. Bermunculan ulasan seni di koran dan majalah yang
mencatat perkembangan seni rupa tahun itu sebagai gelombang ’85.
Sejumlah seniman di Guangzhou menciptakan instalasi,
performace art, dan theatrical art. Tahun 1987, seniman Huang
Yongping, membuat instalasi berjudul Reptil, berupa beberapa gundukan besar
berbentuk makam tradisional China. Makam itu dibuat dari tumpukan kertas koran
yang dihancurkan dengan mesin pencuci. Karya ini bisa menyindir, rezim yang
mati-
matian “mencuci” otak dan budaya masyarakat. Geng Jiangyi anggota Pond Society, melukis wajah-wajah tertawa yang multitafsir. Wajah-wajah yang tertawa dalam lukisan misalnya, merekam beragam ekspresi sekaligus: gembira, sedih, marah, atau sinis. Gaya ini kemudian banyak memengaruhi pelukis-pelukis berikutnya.
matian “mencuci” otak dan budaya masyarakat. Geng Jiangyi anggota Pond Society, melukis wajah-wajah tertawa yang multitafsir. Wajah-wajah yang tertawa dalam lukisan misalnya, merekam beragam ekspresi sekaligus: gembira, sedih, marah, atau sinis. Gaya ini kemudian banyak memengaruhi pelukis-pelukis berikutnya.
Setahun kemudian, tahun 1988, Xu Bing membuat instalasi
menumpuk buku dan kertas yang dipenuhi tulisan. Ini juga sindiran atas situasi
rakyat China yang selama puluhan tahun dicekoki doktrin partai sekaligus
ditutup dari informasi dunia.
Inilah perhelatan yang mula-mula dikenal sebagai pameran seni
rupa kontemporer China. Pameran menjadi sangat politis, karena akhirnya
pemerintah menutup perhelatan yang dinilai berbahaya itu, dan kegiatan sebagian
seniman avant-garde dibatasi.
Dikekang di negeri sendiri, tiga seniman-Huang Yongping, Gu
Dexin, dan Yang Jiechang-malah diundang mengikuti pameran “Megicience de la
Tere” di Centre Pompidou di Paris, Prancis. Dobrakan ini berhasil mengenalkan
karya seni rupa baru China ke seluruh dunia. “Ada banyak seniman dan penciptaan
artistik di dunia, dan tak semuanya mengacu pada disiplin seni rupa Barat,”
begitu deklarasi pameran dengan kurator Jean-Hubbert Martin itu.
Para seniman China semakin terang-terangan mengangkat
perbincangan yang selama ini terpendam, seperti fungsi seni di masyarakat,
ketegangan budaya Timur-Barat, ekspresi seni yang merdeka, hingga mengkritik
kondisi sosial-politik dalam negeri. Corak realisme sosial yang memuja ajaran
Komunisme digantikan oleh berbagai pendekatan baru yang eksperimental dan
menawarkan pendekatan artistik segar.
Begitulah, gerakan
seni muncul sebagai kritik atas situasi sosial- politik yang represif selama
puluhan tahun. Demonstrasi yang diakhiri tewasnya ribuan mahasiswa di Lapangan
Tiananmen, Juni 1989, jadi titik balik yang menentukan. Pada masa berikutnya,
dunia makin penasaran dengan apa yang terjadi di China, termasuk dengan
pertumbuhan seni rupa kontemporernya.
“Gelombang baru 1985 menjadi penanda bagi tumbuhnya seni rupa
kontemporer China,” Gelombang ini memang kemudian memicu
perkembangan seni rupa China berikutnya, dan gaya kontemporer jadi arus utama.
Tahun 1990-an, muncul sejumlah pelukis yang memperkuat gerakan kelompok seniman
avant garde itu, seperti Fang Lijun, Yang Shaobin, dan Yue Minjun. Karya mereka
mengentalkan corak realisme-sinis yang menertawakan situasi, atau
realisme-traumatis yang membeberkan luka yang dialami masyarakat yang
tertindas.
2.
Berbagai peninggalan seni rupa india sekitar
periode Dinasti Asoka pd th 250 SM sampai dengan Dinasti Kusana pada tahun 100
SM
Menurut TSG. Mulya (1952: 15), perpindahan bangsa Arya ke
India berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga
dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang
terkemudian. Penyelidikan ini menyatakan bahwa mula-mulanya sungai Indus
dianggap oleh orang Arya sebagai sungai yang keramat dan menjadi sumber dari
sekalian kebaikan bagi orang Arya. Bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari
Asia Barat.
India merupakan salah satu negara dengan perkembangan seni
dan arsitektur yang pesat. Setiap periode peradaban, pemerintahan, kepercayaan,
maupun wilayah memiliki perbedaan langgam arsitektur yang memperkaya karya seni
dan arsitektur India.
Perkembangan seni dan arsitektur India dimulai di lembah
sungai Indus, yaitu peradaban Harappa dan Mahenjodaro pada abad 2500 SM. Namun,
pada abad 1600 SM semua peninggalan peradaban Harappa dan Mahenjodaro mengalami
kehancuran. Pada abad 150 SM, arsitektur yang berkembang di India berupa
rumah-rumah vernakular, dengan material kayu.
a.
Dinasti
Ashoka
Masa kejayaan
kerajaan maghada adalah pada mas pemerintahan Asoka. Ashoka vardhana memerintah
India (maghada) tahun 272-232 SM. Ashoka mempunyai ketrampilan memimpin
kerajaan yang luar biasa hebatnya. Masa Ashoka yang menjadi titik sentral kekuatan kerajaan adalah angkatan
perang. Dengan kuatnya angkatan perang Maghada maka Maghada menjadi kerajaan
yang disegani kawan maupun lawan. Ashoka juga banyak menakulukan di
daerah-daerah sekitar India, seperti Gandara, Kabul, Jonas, Kamboja, Godavari,
Krisna, Mysore, Supara dan Girnar, dan daerah-daerah lainnya. Luas kerajaan Maghada saat itu melebihi
luas negara India pada saat sekarang.
Agama Buddha mencapai puncak kejayaannya pada zaman kekuasaan
Raja Asoka (273-232 SM) yang menetapkan agama Buddha sebagai agama resmi
negara. Tempat-tempat suci umat Buddha antara lain Bodh-Gaya, tempat bersemedi
Sidharta Gautama.
Selain banyak
melakukan penaklukan, Ashoka juga banyak meninggalkan jejak sejarah yang
berbentuk tulisan yang kemudian menjadi sumber sejarah yang cukup penting
hingga sekarang. Banyak prasasti yang ditinggalkan pada dinding-dinding dan
tiang batu yang berisi tentang peristiwa, undang-undang, pesan perdamaian,
maupun ajaran dan pesan-pesan ashoka.
Pada masa Ashoka
terdapat peristiwa besar yang sulit dilupakan oleh para sejarawan. Peristiwa
tersebutlah yang akhirnya merubah haluan jalan hidup Ashoka dari penganut Hindu
menjadi seorang yang memeluk Agama Budha. Peristiwa tersebut adalah perang
Kalingga. Menurut sumber yang ada, Ashoka memipin sendiri perang tersebut. Sebanyak kurang lebih 100.000 nyawa orang
Kalingga melayang dan dijadikan budak. Sedangkan masih banyak lagi yang
akhirnya mati karena kelaparan. Sejak saat ia berubah haluan, dan tidak mau
lagi memakai kekerasan dalam hidupnya. Ia mulai mementingkan Agama Budha
seperti yang telah disinggung sebelumnya.
Meskipun hanya
sebagi Upasa (pengikiut atau penganut biasa) saja, dia juga sudah menerapkan
larangan berburu hewan, dan tidak boleh menyembelih burung merak dan rusa. Dia
juga berusaha menyiarkan hukum Dharma. Salah satuinya adalah dengan mengangkat
pegawai-pegawai tinggi yang dinamakan
Kepercayaan
bangsa Arya didasarkan pada ajaran Veda, yang menjadi awal munculnya agama
Vedic dan dianut kaum Brahmana. Dari agama kuno inilah kemudian agama Hindu
muncul. Agama ini memuja tiga dewa utama yaitu Vishnu, Brahma, dan Shiva. Pada
zaman Vedic sendiri, masyarakat sudah diklasifikasi menjadi empat kelas atau
strata, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra. Klasifikasi tersebut
didasarkan pada mata pencaharian masyarakat saat itu.
Agama Hindu dan Budha berkembang hampir secara bersamaan.
Penerapan pada bidang arsitektur dan seni muncul pada bangunan kuil. Teknologi
yang digunakan pertama kali adalah penggunaan material kayu, namun sayangnya
tidak ada peninggalan bangunan jenis tersebut karena sudah hancur termakan
waktu dan cuaca. Teknologi yang berkembang selanjutnya adalah membangun dengan
metode pahat batu (rock cut). Metode ini dilakukan dengan memahat
sebongkah besar batu ataupun mencoak gunung, sehingga hasil karya seni dan arsitekturnya
mirip seperti patung.
Metode pahat batu dibagi menjadi dua jenis, yang pertama
adalah dengan mencoak ke dalam sebuah gunung atau bukit sehingga menciptakan
ruang ke dalam. Yang kedua adalah dengan cara memahat sebongkah batu dan tidak
membuat ruang di dalamnya. Bentuk yang pertama lebih meruang daripada yang
kedua. Contoh kuil jenis yang pertama adalah kuil di Elaphanta dan Ellora.
Mamallapuram adalah contoh kuil yang dibangun dengan metode pahat batu jenis
kedua. Di kuil tersebut terdapat empat jenis ratha yang memiliki perbedaan pada
bentuk dan pahatannya. Kuil Kailasa di Ellora menggunakan gabungan kedua metode
tersebut.
Pada zaman-raja-raja Maurya (322-184 SM), akibat pengaruh
kebudayaan Achaemenid, Persia, tampak pula pengaruh Hellenisme. Seniman-pada
saat itu beralih dari bahan teracotta untuk membuat bangunan dengan menggunakan
bahan baru. Karya seni Rupa yang dihasilkan pada zaman ini berupa stambha,
yaitu tanda peringatan yang terbuat dari batu (monolit). Stambha yang terkenal
pada masa ini adalah stambha kepala singa yang ditemukan di Sarnath,
menunjukkan adanya pengaruh Persia. Bangunan lainnya adalah stupa, merupakan
tanda peringatan yang sangat penting dalam kesenian Budhha. Pada mulanya stupa
berfungsi untuk menyimpan abu jenazah dan benda-benda suci. Ada dua macam stupa
yang terkenal di India yaitu Stupa Barhut dan Stupa Sanchi. Disamping tempat
pemujaan, seni bangunan India juga mengenal Wihara sebagai tempat para bhiksu
dan tamu dari luar negeri atau sebagai tempat pendidikan, dan Chaitya Graha,
yaitu tempat pemujaan yang berisi stupa. Chatya Graha ini seluruhnya dipahat
pada bukit karang dengan teknik pahatan seperti teknik pahatan kayu.
Seni patung dan seni lukis India berkembang lagi pada zaman
Raja-raja Kushana (500SM – 300M). Peninggalan pada zaman ini banyak ditemukan
didaerah Ghandara berupa lukisan-lukisan fresco. Seni patung pada zaman ini
mendapat pengaruh Yunani, karena daerah Ghandara merupakan daerah yang banyak
dilalui bangsa-bangsa asing. Patung Budha yang dihasilkan pada zaman ini sudah
berupa patung manusia dan bukan merupakan lambang-lambang seperti pada masa
sebelumnya di India Tengah. Seni rupa pada masa Kushana ini berkembang pula di
daerah Mathura (50-200 M), Amarawati (150-300 M) dan mencapai puncaknya pada masa-raja-raja
Gupta (300-600 SM).
3.
Buatlah gambar/sket/boleh transfer copy tentang
monument stamba di india
4.
Buatlah gambar/sket/boleh transfer copy tentang
relief budha avalokitesvara
5.
Kepercayaan pada bangsa mesir kuno terkait
dengan visualisasi dewa-dewa polytheis dan jelaskan pula mengapa terjadi
pemusatan pada keluarga raja Pharao (firaun ) di seluruh kedisnastian mesir
kuno
Bangsa Mesir Kuno menyembah banyak Dewa dan belum menemukan
paham Ketuhanan Yang Maha Esa. Menurut kepercayaan Mesir Kuno, para Dewa
merupakan makhluk-makhluk yang lebih berkuasa daripada umat manusia dan
mengatur aspek-aspek kehidupan umat manusia. Mereka memberkati manusia,
melindungi manusia, menghukum manusia, dan mencabut ajal manusia. Dewa-Dewi
dalam kepercayaan bangsa Mesir Kuno merupakan penguasa setiap bagian dan unsur
alam. Para Dewa merupakan Tuhan tersendiri sesuai dengan kemahakuasaan yang
dimilikinya. Para Dewa yang menentukan nasib setiap orang.
Bangsa Mesir Kuno sangat memuliakan Dewa mereka.Tempat memuja
para Dewa dan sesuatu yang berkaitan dengan para Dewa (seperti kitab, pusaka,
dan kutukan) sangat dikeramatkan. Konon makam-makam para Raja dan kuil-kuil
Mesir dilindungi Dewa dan mengandung suatu kutukan bagi orang yang berniat
jahat. Pada zaman Mesir Kuno, Dewa yang banyak dipuja dan dianggap sebagai Dewa
tertinggi adalah Dewa matahari, Ra (Amon-Ra). Ia merupakan Dewa yang banyak
disembah di daratan Mesir. Kuil Abu Simbel didirikan untuk memujanya. Setelah
itu, Dewa yang banyak dipuja adalah Osiris, Dewa kehidupan alam, penguasa
akhirat. Selain itu, juga ada Anubis, Dewa kegelapan.
TERMINOLOGY:
1). Kita akan menggunakan terminology Egyption Pose 1 & 2 utk menjelaskan
bentuk relief dan patung, serta Egyptian Style utk mengidentifikasi rupa. Mirip
dgn terminology dlm Mesopotamian Art: a). Egyptian Pose 1 yg biasa muncul
dalam relief adalah figur manusia dgn lengan, wajah dan terutama pergelangan
kaki menghadap kesamping, yg secara anatomis tdk mungkin – b). Egyptian Pose 2
adalah bentuk patung raja2 setengah badan atau seluruh tubuh sedang duduk
dgn posisi tangan kedepan atau merapat ke tubuh jika berdiri dgn tatapan
tenang kedepan dan berwibawa (cool, calm, collected). Beda dgn Mesopotamian Art
dgn gesture votive dan tatapan sovereignty ruler (pemimpin dgn kekuasaan besar)
– c).Egyptian style adalah bentuk cambang palsu yg dikenakan para raja, mahkota
menyerupai kepala ular mematuk dgn ujungnya ular kobra, symbol dewa matahari RA
2).
HYPOSTYLE HALL: hall berukuran sangat besar di dalam kompleks kuil yg tereltak
sebelum kuil utama (sanctuary)
3). PORTICO:
pintu masuk berbentuk post & lintel dgn dekorasi relief pada makam yg
didirikan di lereng pegunungan batu (ROCK CUT TOMB: menggantikan pyramid karena
pencuri)
4). PYLON:
pintu gerbang raksasa masuk ke kompleks kuil yg biasanya diiukuti dgn
hall berdinding relief ——–terminology lain akan didapat dalam teks
II. EGYPT:
Socio-Historical Context
Peradaban
Mesir dapat dibagi menjadi 3 Periode utama: Old, Middle &
New Kingdoms + 6 Periode yg tdk menonjol + 2
periode yg akan dibahas di bab lain, total 11 periode:
1). Pre
Dynasty (4350 – 3150 SM) dgn penguasa “Scorpion King” yg keberadaanya masih
mitos dan Narmer yang menyatukan
Mesir Atas (Selatan) & Bawah (Utara). Pada masa akhir periode ini mulai
bergeser kearah unification dibawah satu penguasa dan munculnya dinasti dgn
anggota terdiri dari satu klan (Kronologi: family – clan – tribe – multi
etnik). Penguasa memproklamirkan diri memiliki kuasa supra-natural dan penduduk
mempercayainya utk melindungi mereka dari serangan penduduk luar dan malapetaka
kekeringan dan wabah penyakit. Jika penguasa gagal mengatasi hal tsb akan
tersingkir dan muncul penguasa baru yg lebih menjanjikan. Pada tahun ke 13 kekuasaannya,
seorang penguasa akan mengadakan festival SED utk memperbarui kekuatan
supra-naturalnya. Narmer sering dimasukkan dalam periode Early Dynasty
2). Early
Dynasty (3159 – 2700 SM) yg terdiri Dynasty I dgn 7 raja & Dynasty
2 dgn 8 raja yg berkuasa
3). Old Kingdom (2700 – 2190 SM): Dynasty 3 – 6, total 28 raja. Tokoh menonjol dalam periode ini, Imhotep yg merancang Priramid pertama
kali di Saqqara dan tabib pembuat ramuan balsam utk Mummy, Raja Djozer, Snefru, Kafre, Menkaure dan Khufu
yg mendirikan piramid paling awal di Saqqara,
Dashur & Giza
4). Periode
First Intermediary ( 2190 – 2040 SM): Dynasty 7 – 10, total 6 raja pada dynasty
9 & 10 sedangkan nama raja2 pada dynasty 7 & 8 belum diketahui namanya.
Merupakan masa dimana kekuasaan tuan tanah dan kaum feudal makin besar
menandingi kekuasaan raja2
5). Middle Kingdom (2040 – 1674 SM): Dynasty 11 – 14, total 17 raja.
Tokoh yg menonjol Mentuhotep II,
yg menyatukan kembali Mesir yg sempat terpecah karena ulah para tuan
tanah dan kaum feudal. Inovasi seni memiliki tema lebih beragam: patung bercorak naturalist, seni
gelas FAIENCE, lukisan di makam
dan arsitektur ROCK CUT TOMB yg
didirikan di lereng pegunungan batu dgn pintu masuk tunggal berkonstruksi post
& lintel, disebut PORTICO
dgn relief & lukisan yg lebih hidup dibandingkan Old Kingdom.
6). Periode
Second Intermediary (1674 – 1552 SM): Dynasty 15 – 17, total 9 raja; Dynasty 15
– 16 dibawah kekuasaan bangsa Hyksos
dari Mediterranean Timur yg menguasai Mesir Bawah dan memperkenalkan
tehnik metallurgy sehingga
peralatan, persenjataan dan seni jauh lebih canggih
7). New Kingdom (1552 – 1069 SM): Dynasty 18 – 20, total 32 raja
Tokoh yg menonjol Tuthmose III,
Ratu Hatshepsut, Akhenaten, Tutankhamun, Ramesis II. Terkenal dgn Amara Revolution yg mengubah kepercayaan
Mesir Kuno (Polytheism) yg sudah berlangsung ribuan tahun ke Monotheism,
menyembah kepada satu dewa ATEN. Seni
arsitektur berkembang lebih grandiose terutama pembangunan kuil Karnak, Luxor,
Abu Simbel dan kompleks makam di Valley of the Kings
* 8).
Periode Third Intermediary (1069 – 715 SM) – 9). Periode Akhir (715 – 332
SM) – 10).Greco – Roman & Christian Coptic 332 SM – 642 M (Macedonian
– Ptolemaic – Roman – Byzantine) – 11). Islamic Egypt 639 M – 1798 M (Umayyad –
Abbasid – Tulunid – Ikhshidid – Fatimid – Ayyubid – Mameluk – Ottoman – Modern)
akan dibicarakan kemudian
Imhotep
(Imouthes): Para Kepala Menteri didewakan Djoser, dan arsitek dari Piramida
Langkah; di Periode Akhir dihormati sebagai dewa belajar dan obat-obatan;
digambarkan sebagai seorang pria duduk memegang papirus yang terbuka; disamakan
dengan orang-orang Yunani dengan Asklepios.
Isis: Isis
dikenal sebagai ibu ilahi, dan sebagai istri dari Osiris dan ibu dari Horus,
Isis adalah salah satu dari empat besar dewi pelindung (kulit kayu, Nephythes,
dan Hathor), menjaga peti mati dan kanopik stoples. Isis adalah kakak
animatedankh.gif (2641 bytes) dari Nephthys dengan siapa ia bertindak sebagai
ilahi berkabung untuk orang mati, dan ilahi yang diwakili oleh Ankh. Dalam
Periode Akhir Philae utamanya adalah kultus-pusat. Dia juga dikenal sebagai
Ratu Surga (mirip dengan Astarte), dan memerintah atas semua hal tentang
kehidupan, ibu, dan ilmu sihir. Dalam mitos asal-usul Re dan dunia, itu
tertulis bahwa dia menemukan nama Re oleh menawan ular berbisa menggigitnya.
Bit Re ular, dan Isis hanya bisa menyembuhkan dirinya dengan mengetahui Re nama
benar. Dengan mengetahui nama Re, ia kemudian memiliki kekuatan sama dengan dia
dan kemudian diberikan semua kekuatan magis-nya dan sejak itu dikenal sebagai
penyihir ilahi. Lain dari mitos Isian keprihatinan, baik Isis, Osiris, dan
Horus. Dalam mitos ini, Atur membunuh Osiris dan menceraiberaikan tubuhnya
dalam empat belas keping di seluruh dunia. Isis pergi untuk menemukan
potongan-potongan ini. Setelah ia menemukan semua peices, ia reassembles Osiris
dan dia datang kembali ke kehidupan untuk satu malam di mana anak mereka
conceives Isis, Horus. Osiris kemudian menjadi Lord of the Dead. Horus adalah
melahirkan dan bertekad untuk membalas kematian ayahnya dengan membunuh
Tetapkan. Isis dari saat itu hidup sebagai berkabung ilahi di bumi dan di
surga.
Khepri: Para kumbang scarab-dewa, yang diidentifikasi dengan Re sebagai pencipta-dewa; sering direpresentasikan sebagai kumbang dalam matahari .
Khepri: Para kumbang scarab-dewa, yang diidentifikasi dengan Re sebagai pencipta-dewa; sering direpresentasikan sebagai kumbang dalam matahari .
Khnum: Ram-headed
Elephantine dewa, dewa Katarak-daerah; diperkirakan telah dibentuk pria di atas roda
tembikar.
Khons: dewa bulan, digambarkan sebagai seorang laki-laki; dengan Amun dan Mut sebagai ayah dan ibu, membentuk Theba triad.
Khons: dewa bulan, digambarkan sebagai seorang laki-laki; dengan Amun dan Mut sebagai ayah dan ibu, membentuk Theba triad.
Maat: Dewi kebenaran, benar, dan tertib melakukan; digambarkan sebagai seorang wanita dengan bulu burung unta di kepalanya. Dikatakan bahwa dalam penghakiman orang mati ia memegang timbangan yang beratnya hati manusia.
Horus
adalah salah satu yang paling tua dan paling penting para dewa dalam agama
Mesir Kuno yang dipuja dari setidaknya akhir periode Predinastik melalui
Yunani-Romawi kali.
Berbagai bentuk Horuses dicatat dalam sejarah dan ini berbeda
diperlakukan sebagai dewa oleh Mesir Kuno. ini berbagai bentuk yang mungkin
akan berbeda persepsi yang sama dewa berlapis-lapis di mana atribut-atribut
tertentu atau hubungan sinkretis ditekankan, tidak harus dalam oposisi tetapi
saling melengkapi satu sama lain, konsisten dengan cara bangsa Mesir Kuno
memandang berbagai aspek dari realitas. bentuk tercatat paling awal adalah
Horus Falcon yang merupakan dewa pelindung Nekhen di Mesir Hulu dan yang
pertama yang diketahui dewa nasional, khususnya berhubungan dengan raja yang
pada waktunya menjadi dianggap sebagai manifestasi dari Horus dalam hidup dan
Osiris dalam kematian. yang paling sering dijumpai hubungan keluarga
menggambarkan Horus sebagai putra dari Isis dan Osiris tetapi dalam tradisi
lain Hathor dianggap sebagai ibu dan kadang-kadang sebagai istrinya. Horus
melayani berbagai fungsi dalam jajaran Mesir, terutama karena dewa langit dan
dewa perang.
Badan Pharaoh/Fir'aun yang telah menjadi korban, akan
diselamatkan sebagai pertanda bagi orang yang datang kemudian. Piramid-piramid raksasa, kuil-kuil raksasa, tiang-tiang obelisk dan Spinx, semua itu cuma saksi bisu yang tiada bisa bercerita apapun kepada manusia, apalagi akan menjumpai dan menyaksikan batang tubuh Pharaoh masa itu.
Dalam abad ke-19 dengan kunci batu-Rosetta, yang pada
akhirnya berhasil
diterjemahkan huruf-huruf Demotik dan Hiroglipik pada batu-Rosetta itu oleh Jean Francois Champollion (1790-1832 M), maka coretan-coretan cakar ayam pada dinding-dinding Pyramid, dinding-dinding kuil dan
tiang-tiang obelisk, mulai bercerita tentang masa silam.
Jika menjelang abad ke-19 pengetahuan manusia tentang sejarah
cuma
sampai abad ke-4 sebelum Masehi, maka sejak abad ke-19 pengetahuan sejarah telah menjangkau masa tiga puluh abad sebelum masehi.
Tetapi jasad Pharaoh dari setiap dinasti, yang dikisahkan
sedemikian
rupa oleh tiang-tiang obelisk dan dinding-dinding piramid belum juga dijumpai.
Expedisi berbagai bangsa bagaikan kena rangsang untuk
mengerahkan
kegiatan dan pembiayaan untuk menemukannya. Pada tanggal 6 Juli 1879
terjadilah apa yang dipandang 'peristiwa terbesar' bagi dunia sejarah.
The Historian's History of The World vol.1 edisi 1926, dalam puluhan
halamannya melukiskan peristiwa terbesar itu dengan sangat indahnya dan
panjang lebar.
kegiatan dan pembiayaan untuk menemukannya. Pada tanggal 6 Juli 1879
terjadilah apa yang dipandang 'peristiwa terbesar' bagi dunia sejarah.
The Historian's History of The World vol.1 edisi 1926, dalam puluhan
halamannya melukiskan peristiwa terbesar itu dengan sangat indahnya dan
panjang lebar.
Ir. Muhammad Ahmad Abdar-Rasul, seorang Arkeolog Mesir yang
mengabdikan hidupnya untuk melakukan riset tanpa jemu-jemunya, telah berhasil
pada akhirnya memberikan petunjuk kepada ekspedisi ilmiah Jerman - Mesir
yang berada dibawah pimpinan Messrs, Emil Brugsch dan Ahmad Effendi
Kamal itu, yaitu sebuah lubang kecil yang terletak tinggi pada dinding batu karang di 'lembah raja' (Valley of Kings) dalam wilayah Mesir atas.
Dengan peralatan dan tenaga manusia yang dipersiapkan
sedemikian rupa
pada tanggal 6 Juli 1879 dilakukan penerobosan kedalam relung sempit yang berceruk-ceruk dan berliku-liku itu, dan pada suatu ruangan besar yang terletak jauh disebelah dalam dijumpailah sekian puluh mummi dari
para Pharaoh, termasuk mummi Rhamses II (Fir'aun) yang hidup pada masa Nabi Musa as, yaitu Pharaoh terbesar dan teragung dalam sejarah dinasti-dinasti Pharaoh ditanah Mesir.
Buku sejarah terbesar yang puluhan jilid tebalnya terbitan
'Encyclopedia Britannica Inc' menyimpulkan penemuan terbesar itu pada halaman 155 dengan kalimat :
"Tiada sesuatupun didalam penemuan baru yang lebih
menggemparkan dan mendadak yang membawa dunia kuno kepada dunia sekarang ini
daripada
penemuan jenasah yang sesungguhnya dari Pharaoh-pharaoh dalam bentuk daging dan darah, yang dipersiapkan untuk kita secara menakjubkan
sekali oleh kepintaran luar biasa dari ahli rempah-rempah yang membalutnya. Penemuan itu telah menutup jurang antara masa purba dengan masa baru bagai pancaran kilat malam hari dari balik mendung keatas
bumi.
bumi.
Karya seni Mesir pada umumnya conceptual dan stylistic dgn
karakteristik consistency, continuity, conservative & inflexible to
change. Terutama bila membuat patung atau relief raja atau keluarga
bangsawan. Tidak banyak variant dan harus stick pada “pakem” nya. Beda halnya
jika membuat patung atau relief orang biasa, mereka lebih bebas mendekati
naturalist. Pada Old Kingdom para pengrajin menggunakan CANON PROPORTION yaitu
satuan ukuran (biasanya telapak tangan yg direntangkan) dan skala perbandingan
yg baku, misal dari ujung kepala ke tapak kaki, tingginya 18 kali rentangan
jari tangan. Tidak ada karya seni bercorak khas yg mudah dikenali sekuat
Mesir. Hanya seni China yg dapat menandinginya. Hal itu tdk hanya oleh
penggunaan Canon Proportion pada berbagai seni tapi sikap Conservatism yg
dipegang erat oleh penguasa dan penduduknya, terutama bila menciptakan patung
atau relief raja yg adalah dewa. Salah satu contoh akibat conservatism adalah
inovasi Firaun Akhenaton dalam Amarna Revolution yg berakhir dgn dikembalikan
ke bentuk semula oleh Tutankhamon dan seni Amarna banyak dihancurkan, termasuk
ibukotanya yg kini menjadi “The Lost City.” Tidak berarti seni Mesir kurang
inovatif dan wilayahnya tdk pernah diserang oleh bangsa luar, tapi konsistensi
dgn canon dan conservatism yg membuat seni Mesir memiliki bentuk serupa.
EGYPTIAN
ARTS: ceramics, sculpture, relief, faience,
architecture
Pre Dynasty
Arts: Seni yg
berkembang pada periode ini mirip dgn peradaban lain, yaitu keramik
berupa patung wanita dan jambangan bermotif serta relief pada batu atau gading.
JAMBANGAN
HIERAKONPOLIS: Pra Dinasti 3500 – 3400 SM – Keramik –
17,5 x 20,9 cm – Abstrak. Bermotif garis zigzag dibagian mulut jambangan yg
menggambarkan sungai Nil. Dibagian tengah laki2 & perempuan sedang
berperahu mengarungi sungai kehidupan dan kematian. Daun palm di pinggir
menyiratkan arah angin yg membawa kapal tsb
Fragment
Painting Gebilin Dinasti Awal 3200 SM. Kehidupan di sepanjang
sungai Nil. Image mengambang seperti Pre-History painting. Tapi subyek manusia
dan kegiatannya berbeda dgn Pre-History painting
Early
Dynasty Arts: NARMER/ Menes (3150 – 3125 SM) dari Mesir Atas pd
thn 3150 SM berhasil menyatukan Mesir Atas & Bawah menjadi satu
wilayah kekuasaannya.
PALETTE
NARMER ditemukan di Hierakonpolis merupakan lempengan batu tulis dipahat dlm
bentuk bas relief. Merupakan image field diatas groundline. Nama Narmer muncul
dibagian atas dalam bentuk Pictograph: ikan (NAR) dan tatah (MER). Dua kepala
banteng adalah dewa pelindung HATHOR. Palete tsb digunakan utk eyeshadow
melindungi dari sengatan matahari atau mencegah infeksi. Banyak palet make up
serupa yg ditemukan berukuran lebih besar dgn motif binatang, burung, manusia.
RELIEF. Relief
mesir kuno ada yang dalam dan ada pula yang rendah. Kadang-kadang diberi warna
atau ditambah keterangan atau cerita dalam huruf hieroglif. Relief dipahatkan
pada makam dan kuil.
SENI LUKIS
. Sebagai media seni lukis adalah papyrus. Fungsi lukisan terutama adalah untuk
kelengkapan upacara kematian atau upacara agama. Seperti halnya relief, lukisan
mesir kuno juga tidak mengenal perspektif. Bentuk manusianya sebagian tampak
dari depan dan sebagian lagi tampak dari samping, serta tidak memakai bayangan.
Laki-laki
dilukis dengan warna merah kecoklatan, sedangkan wanita dilukiskan dengan warna
kuning. Muka kelihatan dari samping sementara badan menghadap ke muka. Gambaran
ini menggambarkan ekspresi hasil pemikiran, bukan gambaran yang sebenarnya.
Perubahan
dalam seni lukis mesir kuno terjadi ketika Hellenisme masuk ke mesir. Lukisan
yang telah mendapat pengaruh hellenisme dinamakan lukisan fayum menurut tempat
penemuannya.
Lukisan-lukisan yang didominasi oleh profil-profil manusia ini, memiliki
ciri yang amat khas dalam penggambarannya. Kedua tangan memiliki sisi yang sama
dengan panjang jari yang sama, dada menghadap ke depan, namun kedua kaki dan
kepala menghadap ke samping, serta profil mata yang digambar dengan perspektif
depan. Gaya seni lukis ini tentu saja tidak menggambarkan perspektif manusia
yang tepat. Seniman Mesir tampaknya berusaha menggambar profil tubuh manusia
sejelas-jelasnya sehingga harus menggabungkan berbagai perspektif fitur tubuh
dalam satu profil lukis. Selama 3000 tahun ke depan, para seniman seni lukis
Mesir kuno tetap mempertahankan gaya seni lukis ini.
Gaya seni lukis bangsa Mesir kuno sepert ini ditemukan pada makam seorang pendeta
bernama Ramose. Adik Ramose adalah seorang kepala seniman bagi Firaun. Sebelum
kematian Ramose, adiknya menghiasi makam dengan berbagai lukisan dan relief
yang indah. Sebelum karya itu berhasil diselesaikan, Firaun meninggal, sehingga
Ramose kehilangan pekerjaannya. Lukisan yang dipersiapkan untuk menghiasi
makamnya kelak pun, terhenti dan tidak selesai. Dari sinilah terlihat, di
sepanjang dinding lukis yang belum selesai, terdapat garis-garis halus berwarna
merah yang membentuk sebuah pola kotak-kotak simetris.
Arkeolog pun
mencocokkan profil manusia dalam lukisan-lukisan Mesir lainnya, dengan
kotak-kotak simetris yang terdapat pada dinding lukis yang belum selesai.
Ternyata setiap profil lukisan yang ada memiliki ukuran yang sama dari berbagai
skala. Ukuran untuk mata, kepala, tungkai kaki, tinggi tubuh, tangan dan
seterusnya. Kotak ukur untuk masing-masing bagian tubuh inilah yang menyebabkan
profil manusia pada lukisan Mesir tidak dapat dibuat dengan perspektif
realistis.
Karya-karya seni lukis ini merupakan
salah satu perwujudan obsesi bangsa Mesir akan konsistensi dan keteraturan.
Nilai budaya inilah yang selama berabad-abad membuat lukisan dinding bangsa
Mesir memiliki pola yang sama.
6.
Gambar/sket/ transfer copy penggambaran secara
antroformophik salah satu dewa di mesir
7. Peradaban
Mesopotamia pada masa kejayaan raja Hamurabi di Babilonia, dan raja
Assurbanipal di asiria berdasarkan dengan peninggalan seni rupanya.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris
disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk
menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan. Pada
waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya
yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka
masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang
tinggi.
Dengan batasan-batasan pengertian di atas
maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti:
kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan.
Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota
yang maju dan kompleks.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa
sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan. Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu
berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban yang tinggi.
Bangsa Amorit ( Babilonia
)
Sekitar tahun 2000 SM bangsa Akkadia
dikalahkan oleh bangsa Amorit. Selanjutnya mereka mendirikan kerjaan Babilonia
yang pertama dengan ibukota di Babilon, pada tepi sungai Eufrat. Kerajaan
Babilonia mencapai puncak kejayaannya di bawah Raja Hammurabi ( 1955-1912 SM )
Peradaban Mesopotamia diperkaya oleh
bangsa Amorit, baik dalam sistem pemerintahan, perekonomian, kepercayaan, serta
ilmu pengetahuan. Salah satu peninggalan penting dari bangsa Amorit adalah
hukum Hammurabi. Codex Hammurabi. Kumpulan hukum yang berbentuk balok
batu hitam itu ditemukan di Susa tahun 1901 dalam suatu ekspedisi yang
dilakukan arkeolog Perancis di bawah pimpinan M de Morgan.
Pada bagian atas balok, yang kini ada di Museum Louvre,
Paris, ada relief yang menggambarkan Raja Hammurabi dari Babilonia Kuno
(1728-1686 SM) sedang menerima hukum dari Dewa Shamash, dewa Matahari yang juga
menjadi dewa pelindung keadilan.
Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang-undang.
Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk.
Seperti nampak pada gambar 3.17 di samping. Agar dapat dibaca oleh masyarakat,
maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang
ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan,
misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi.
Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang
melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka
rumah tempat ia melakukan pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat
tercapai karena ketaatan pada hukum.
Stella Hammurabi adalah
tugu batu yang memuat undang-undang/hukum tertulis Hammurabi. Hammurabi
merupakan raja Babilonia yang mempersatukan suku bangsa yang berbeda di
Mesopotamia sekitar tahun1792 sampai 1750 BC, Gambar menunjukan ia sedang
menerima undang-undang dari dewa matahari (Hery Santosa dan Tapip Bahtiar), .
Kebudayaan
Bangsa Akkadia dan Sumeria tidak jauh berbeda. Bangsa Akkadia meniru kebudayaan
Bangsa Sumeria yang lebih berkembang. Bahkan beberapa kebudayaan berakulturasi
sehingga melahirkan Kebudayaan Sumer-Akkad.
Sekitar 1900 SM Bangsa Akkadia
dikalahkan oleh Bangsa Amorit. Mereka mendirikan Kerajaan Babilonia dengan
ibukota di Babilon. Kerajaan Babilonia mencapai puncak keemasannya pada masa
pemerintahan Raja Hammurabi.
Codex Hammurabi
Salah satu peninggalan yang paling
bernilai adalah Codex Hammurabi. Menurut kepercayaan mereka, Codex Hammurabi berisi hukum yang berasal dari pemberian Dewa
Marduk-tuhan tertinggi. Agar senantiasa ditaati masyarakat, Codex Hammurabi yang merupakan peraturan tertulis pertama di
dunia dipahat di balok batu hitam dan ditempatkan di tengah ibukota. Pembalasan
yang menjadi inti Codex Hammurabi membuktikan bahwa sejak abad 18 sudah ada
pemimpin yang memperlakukan anggota masyarakatnya dengan adil dan bijaksana
demi tercapainya ketertiban masyarakat.
Setelah Hammurabi meninggal dunia,
Bangsa Babilonia terpecah belah dan diruntuhkan oleh Bangsa Huthit/Hittit.
Selanjutnya pada 1200 SM Mesopotamia dikuasai oleh Bangsa Assyria.
Assyria (±1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa
Semit. Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di
tepi sungai Tigris dijadikan ibukota. Anda dapat melihat pada gambar peta di muka.
Pemerintahan bangsa Assyria bercorak
militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia. Apa sebab
muncul gelar tersebut? Karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan
penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang
besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka
sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara
dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa
propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab
kepada Raja. Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka
dibangunlah jalan raya yang bagus.
Selain kehidupannya yang bercorak militer,
bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi sangat maju antara lain di
bidang pendidikan. Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah
Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan
tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet)
tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan,
matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
Setelah berjuang
bertahun-tahun melawan bangsa-bangsa yang ingin menguasai Mesopotamia, seperti
bangsa Hithit, akkadia, Sumeria dan Babilonia akhirnya bangsa Assiria bisa
mendirikan pemerintahan di daerah tersebut. Pusat kerajaan berada di Ninive,
suatu tempat di tepi Sungai Tigris
Bangsa Assiria
memrintah secara kasar dan kejam, dan mereka suka berperang dengan
bangsa-bangsa di sekitarnya. Selama masa kekuasaannya mereka tidak banyak
menciptakan kebudayaan yang khas, karena mereka banyak meniru kebudayaan bangsa
Babilonia. Namun demikian, ilmu pengetahuan juga mengalami perkembangan,
terutama dalam ilmu astronomi, astrologi, arsitektur, matematika, seni pahat
dan seni patung.
Bangsa Assiria
mengembangkan sistem pemerintahan diktator militer, sistem perekonomian
agraris,serta kepercayaan politeisme.apa yang dilakukan bangsa Assiria ini
tidak jauh berbeda dengan bangsa-bangsa yang perbah memerintah Mesopotamia
sebelumnya. Pemerintahan Assiria runtuh setelah diserang oleh bangsa Khaldea
dari Mesopotamia bagian selatan. Periode selanjutnya bangssa Khaldea yang
berkuasa atas Mesopotamia tersebut. Bangsa Assyria berhasil membentuk imperium yang besar dengan menaklukkan
bangsa-bangsa di sekitarnya sehingga digelari Bangsa Roma dari Asia. Pertahanan
Bangsa Assyria yang bercorak militer dilihat dari pasukan infantri, kavaleri
dan tentara yang banyak serta kereta perang yang sangat kuat.
Selain mengembangkan sistem pemerintahan
diktator militer, Bangsa Assyria juga memajukan pendidikan dan pengetahuan.
Assurbanipal, seorang Raja Assyria, membuat 22000 buah lempengan tanah liat
yang memuat tulisan tentang hal keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu
pengetahuan alam, kamus dan sejarah. Lempengan-lempengan tersebut disimpan di
perpustakaan Niniveh yang kini menjadi perpustakaan tertua di dunia.
Tiglath-Pileser III memerintah sebagai raja
Asyur 745-727 bc.
Selama pemerintahannya ia memperpanjang kerajaan untuk
memasukkan Suriah, Israel, Gaza,
Dataran Tinggi Anatolia di zaman modern Turki, dan, Babel.
Ashurbanipal
Raja yang diwakili di
sini dalam melayani, mengawasi perkembangan sastra dan seni selama pemerintahannya,
669-627 SM. Raja
mengumpulkan suatu 25.000 tanah liat, kayu, dan lilin di perpustakaan di Niniwe. Perpustakaan
diawetkan Assyro-Babilonia
literatur dan kamus dikenal paling awal.
Relief ini lega
Asiria, mungkin terbuat dari alabaster, fitur kayu
pria pengiriman melalui
laut. Sekitar 2500 tahun, itu adalah di Louvre di
Paris, Perancis. Pada 612 SM, Bangsa Assyria hancur oleh
serangan Bangsa Khaldea.
8. Buatlah
gambar/sket/boleh transfer copy salah satu penggambaran dewa di Mesopotamia.
DEWA MARDUK
Marduk (ejaan Sumeria dari bahasa Akkadia: AMAR.UTU "sapi matahari"; Alkitab: Merodakh) adalah nama bahasa Babilonia untuk dewa dari Mesopotamia kuno dan dewa pelindung kota Babilonia. Ketika Babilonia menjadi pusat politik di lembah sungai Efrat pada masa pemerintahan Hammurabi (abad ke-18 SM), ia mulai menjadi dewa utama Babilonia.
Dewa
Bulan
Pada
masa Nabi Ibrahim, agama politeisme menyebar di wilayah Mesopotamia. Sang Dewa
Bulan ,
merupakan salah satu berhala yang paling penting. Orang-orang membuat patung
dari tuhan-tuhan mereka dan menyembahnya. Di sebelah tampak patung Sin. Bentuk
bulan sabit terlihat jelas pada dada patung tersebut. Zigurat, yang digunakan
baik sebagai kuil dan tempat pengamatan bintang, merupakan bangunan yang dibuat
dengan teknik paling maju pada masa itu. Bintang, bulan dan matahari menjadi
objek utama penyembahan dan karenanya, langit merupakan hal sangat penting. Di
sebelah kiri dan bawah adalah zigurat utama bangsa Mesopotamia.
9. Jelaskan
secara kronologis perkembangan seni rupa klasik sejak dari masa pertumbuhan,
konsolidasi dan akulturasi atau integrasi dengan Budhistik India
Seni rupa Kerajaan Kushan adalah bahasan mengenai
peninggalan seni rupa yang berkembang selama berkuasanya Kerajaan Kushan di
daerah utara India. Seni Rupa dari daerah ini memperlihatkan kekayaan pengaruh
luar yang masuk ke India melalui jalan politik dan perdagangan.
Kebanyakan karya dari masa ini terinspirasi oleh ajaran Buddha.
Kerajaan Kushan merupakan hasil persatuan bangsa-bangsa
Indo-Eropa yang salah satu sukunya bernama Kushan, yang kemudian mendominasi
suku lainnya dan membentuk persatuan baru dengan Kujula Kadphises sebagai
pemimpinnya. Beberapa dari suku ini telah mendapat pengaruh hellenisme sejak
penaklukan Alexander Agung sehingga bisa dimaklumi bahwa
kebudayaan Kushan sendiri pun kemudian banyak mendapat pengaruh Yunani.
Wilayah kerajaan Kushan meliputi Tajikistan
hingga Pakistan
dan Afganistan,
kemudian terus ke selatan sampai lembah Sungai Gangga.
Kushan mendapatkan kekuasaannya atas Gandhara seiring ekspansi
ke arah selatan. Selanjutnya daerah ini menjadi pusat kesenian India yang
terkenal dengan pengaruh gaya seni rupa hellenisme yang realistis.
Perekonomian kerajaan hidup bersandarkan kepada perdagangan
sutra dan rempah ke Eropa dan emas dan karya seni ke Tiongkok. Untuk itu,
banyak sekali pemimpin Kushan yang menciptakan uang logamnya sendiri sebagai
alat tukar resmi, sehingga perkembangan koin-koin Kushan memberikan catatan
sejarah tersendiri, terutama dalam seni rupa.
Walaupun dikenal sebagai bagian bagian dari sejarah seni rupa
Buddha, sebenarnya Kerajaan Kushan juga memiliki bagian kepercayaan lain
terhadap pendewaan, yaitu Zoroastrianisme yang merupakan pengaruh Persia.
Terdapat dua aliran besar yang dikenal dari periode Kushan,
yaitu Gandhara dan Mathura.
Kedua aliran ini terutama bisa ditelusuri dari karya seni patung.
Gaya Gandhara banyak mendapat pengaruh hellenisme. Hal ini
bisa dilihat dengan mudah dari ciri lipatan kain yang teliti dan sikap tubuh
yang luwes. Sementara gaya Mathura, walaupun selanjutnya juga mendapat pengaruh
yang sama hingga akhirnya berkembang menjadi Gaya Ghupta, tetapi berangkat
dari titik tolak seni rupa asli India, yang bisa ditelusuri dalam karya seni
rupa Mahenjo Daro-Harappa.
Tetapi realisme di dalam gaya gandhara tidak bisa dijadikan
patokan ciri seni rupa Kerajaan Kushan, mengingat ciri ini sudah ada jauh
sebelumnya sebagai akibat penguasaan oleh Alexander Agung. Gaya Mathura
berkembang lebih lanjut, sebagai akibat posisinya sebagai salah satu ibukota
dari Kerajaan Kushan.
Karya
seni pada periode ini dipengaruhi oleh kelahiran agama Kristen
di Eropa. Buddha di India berubah dari Hinayana
menjadi Mahayana
yang bersifat luas, massal, dan humanistis. Akibatnya mudah sekali menemukan
arsitektur tempat ibadah yang menekankan ibadah bersama daripada usaha pribadi
menuju nirvana.
Sebagai bukti lain, banyak sekali patung dewa-dewi dan dikenalkannya konsep
Boddhisattva, individu yang baru mencapai tahap paling akhir sebelum Buddha.
Walaupun
umumnya patung Gandhara bersifat humanis, namun beberapa patung dibuat dengan
ukuran raksasa seperti patung Buddha di Bamiyan,
Afghanistan yang memiliki tinggi 53 meter. Patung ini kini telah hancur akibat
kebijakan iconoclaust yang diambil pemerintah Taliban, Afghanistan pada masa
lalu.
Contoh bentuk humanis adalah patung Athena dari Gandhara
setinggi 83 cm, mendekati postur manusia asli.
Gaya Mathura berciri sebaliknya, penuh dengan stilasi dengan
ukuran tubuh kecil. Patung-patung ini banyak mewujudkan Yaksha dan Yakshi, roh
spriritual dalam ajaran Buddha. Contohnya adalah patung-patung penguasa Kushan,
antara lain Jayavarman dan Kanishka.
Dekatnya pengaruh seni rupa Kushan, dan kebanyakan seni rupa
Buddha lainnya menyebabkan timbul klasifikasi gaya Greko-Buddha dalam
perkembangan sejarah seni rupa India
Pengaruh seni rupa Kerajaan Kushan, terutama gaya Gandhara,
bisa dilihat dari perkembangan pengaruh seni rupa Greko-Buddha, yang pada masa akhir
keemasannya banyak mendapat kontribusi dari Kerajaan Kushan.
Seni
rupa Greko-Buddha menyebar ke selatan India, seperti Kerajaan Shunga hingga
Ghupta, Asia Tengah seperti Tarim Basin (XiangJiang) dan Baktria,
Asia Timur seperti Tiongkok dan Jepang. Tetapi pengaruh paling besar adalah di
Asia Tenggara seperti Indonesia yang bahkan mengadopsi tulisan, ajaran
Mahayana, dan arsitektur dari gaya Greko-Buddha.
Pengaruh
ini terutama terjadi akibat hubungan dagang dan sejarah penguasaan politik yang
terjadi pada masa ekspansi Alexander Agung.
DAFTAR PUSTAKA
Asapneraka's. 2010. Seni
Peradaban Awal: MESIR http://asapneraka. wordpress.com/
2010/05/30/peradaban-mesir/
B. G. Gokhale. Ancient
India History and Culture. ASIA PUBLISHING HOUSE (Bombay, Calcuta, New
Delhi, Madras, London, New York).
Dehejra, Vidya. Indonesia…., dari
Masa Purba hingga Msa Pertengahan. http://www. aviotech.co.id /mbs/Buana_Nusantara_Masa_Purwa.htm: 2006
Hery Santosa dan
Tapip Bahtiar. 2005. TINJAUAN SENI RUPA MESOPOTAMIA. Yogyakarta: UNY
http://forum.detik.com/showthread.php?t=129234&page=2 Politik & Peristiwa Pendidikan Sejarah Sejarah Mesir Kuno
Ilham
Khoiri. Merunut
Kebangkitan Seni Rupa China. SKH KOMPAS – Minggu, 18 Nov 2007
Kesenian Mesir Kuno. http://dc373.4shared.com/doc/sKtrysRE/preview.html
Pendidikan &
Latihan Profesi Guru Rayon 24. Universitas Negeri Makassar. Pembelajaran Tematik
Peradaban Kuno
Asia dan Afrika. http://e-dukasi.net/index.
php?mod=script &cmd=Bahan%
20Belajar/Modul%20Online/view&id=88&uniq=all
Sertifikasiguru.unm.ac.id/Model%20Pembelajaran/Sejarah.pdf
T. S. G, Mulya.
India Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. (tjetakan kedua). Jakarta: Balai Pustaka. 1952
Yoddy Hendrawan
. 2006. Manfaat Tenaga Metafisika Bagi Kehidupan. http://kumaraqulmi. multiply.com
/reviews?&page_start=120
Sip BRO...ditunggu tulisannya tentang seni rupa Nusantara Bro.....
BalasHapus