Senandung Putus Cinta #4 : Li Yuni Rusli
Ceritera sara berakhir sengasara
Lebur luka begitu rupa punyanya
Sedari pagi sunyi bianglala
Sejuta kata membekap harap
Kau kirim kabar kamar pengap
Sedang atap tertikam ratap
Gurat asap saling menatap
dalam gelap
Lalu lalang datang merintang
Mencabik lelangit sebatang
Di sepanjang rentang petang
Tulang pinggang rumpang
hilang
Senandung gaung di tepian
liang
Hunjam hujan membasah bumi
Tinggi hati tak terdaki
kerendahan diri
Serunai sepi menepi hati tak
berlari
Kemari hilangkan rasa duri terperi
Kemasi kremasi kerena setitik
api
Rindu sepi menanti harmoni
puisi
Tirai Bambu seperti menyayat
sembilu
Seteru di ambang pintu, pintu
dukaku
Mengadu sendu pada rupa rindu
Air mata menjadi beku, gigil
kelu
Serpih hening menerpa ragu
Terbit luka biru, sangat baru
Sirna raung ruang, segala
meredam
Secercah cahaya datang, aku
tenggelam
Dalam selaksa warna lukisan
kelam
Melalui sepetak sketsa wajah kusam
Sungguh menikam hati remuk
redam
Hingga kuasa rasa merajam
dendam
Bayang berkelok, terseok, teronggok
Memetak kenangan detak sajak
Kasihku didepak cuaca tanpa jejak
Merunut isyarat akar rumput
Melesat pesat, membelit rumit
Terhalau musim kalut kabut, carut
marut
Papringan, 16 Januari 2012
Komentar
Posting Komentar