Hubungan Minat terhadap Karya Sastra dan Kemampuan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Apresiasi Sastra Siswa Kelas Dua SMU 1 Sleman

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Karya sastra menyajikan pengalaman konkret pengarang yang bermaanfaat untuk dikaji dan direnugkan. Karya sastra menyajikan pengalaman itu dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya sehingga untuk dapat menikmati karya sastra orang harus membacanya. Seorang pembaca dapat menikmati karya sastra apabila ia mampu memahami isi yang terkancung dalam karya sastra. Hal itu diimbangi dengan adanya minat terhadap karya sastra.
Pengajaran sastra pada tingkat SMU telah mencapai tingkat apresiatif. Tingkat apresiatif tersebut adalah siswa mampu menikmati, menghayati, memahami dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta menghasilkan pengetahuan, dan kemampuan berbahasa.
Penelitian tentang kemampuan apresiasi sastra telah banyak dilakukan orang. Hal itu mengingat bahwa salah satu indikator keberhasilan pengajaran sastra adalah tercapainya kemampuan apresiasi sastra siswa.


B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah:
1. adakah hubungan antara minat terhadap karya sastra dengan kas?
2. adakah hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kas?
3. adakah hubungan antara minat terhadap karya sastra dan kemampuan membaca pemahaman dengan kas?

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
Sesuai dengan judul penelitian, aspek-aspek yang akan dibahas adalah minat, kemampuan membaca pemahaman, dan kemampuan apresiasi sastra.
1. Minat
Minat mempunyai unsur perhatian, keinginan, dan kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif terhadap suatu objek dengan ciri:
a. adanya perhatian terhadap suatu subjek
b. adanya perhatian terhadap suatu objek dan hal-hal yang berkaitan dengan objek
c. adanya kemauan berbuat atas dorongan untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan objek
Seorang pembaca yang sudah mampu menikmati keindahan suatu karya sastra pastilah memiliki minat yang tinggi terhadap karya sastra karena untuk bisa memahami karya sastra diperlukan kecenfrungan yang tinggi untuk terus menerus menggauli karya sastra.
2. Kemampuan Membaca Pemahaman
Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Proses pemahaman dalam membaca merupakan proses yang dimiliki serta dipengaruhi berbagai faktor yang bervariasi, antara lain: intelegensi, minat baca, pengaruh lingkungan kondisi psikologis, pengetahuan/pengalaman pribadi pembaca, dan keterbacaan wacana maupun kompetensi kebahasaan.
3. Kemampuan Apresiasi Sastra
Kemampuan apresiasi sastra dipengaruhi oleh kemampuan siswa memahami karya sastra yang dilakukan melalui kegiatan membaca karya sastra.
4. Kerangka Berpikir
a. Hubungan minat terhadap kemampuan apresiasi sastra
Tinggi rendahnya minat dapat dilihat melalui intensitas seseorang dalam mengakrabi karya sastra. Keakrabannya dengan karya sastra mempengaruhi kesanggupannya menanggapi karya sastra. Kesanggupan menanggapi karya sastra merupakan indikator kemampuan apresiasi sastra sedangkan kesanggupan menanggapi karya sastra dapat meningkatkan apresiasi sastra siswa.
b. Hubungan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan apresiasi sastra
Pemahaman akan mempengaruhi dalam menanggapi karya sastra. Apresiasi sastra dapat dicapai melalui kegiatan membaca yang dilakukan untuk mengungkap permasalahan tentang sastra yang beragam. Dalam arti, penghargaan terhadap karya sastra dapat dilakukan apabila seseorang sudah mempu memahami karya sastra. Dapat dikatakan seperti itu karena pengetahuan sastra di sekolah diperoleh melalui pemahaman dalam membaca. Kemampuan membaca pemahaman tersebut diduga dapat meningkatkan kemampuan apresiasi sastra
c. Hubungan minat terhadap karya sastra dan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan apresiasi sastra
Keberhasilan pengajaran sastra dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya faktor tersebut adalah dari diri siswa itu sendiri yaitu adanya minat siswa terhadap karya sastra itu sendiri karena tujuan pengajaran sastra adalah tumbuhnya apresiasi sastra.

B. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
a. terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat terhadap kemampuan apresiasi sastra
b. terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan apresiasi sastra
c. terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat terhadap karya sastra dan kemampuan membaca pemahaman dengan kemampuan apresiasi sastra

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel
Penelitian ini membahas tiga variabel, terdiri dari dua (2) variabel bebas (prediktor), yaitu minat terhadap karya sastra (x1), kemampuan membaca pemahaman (x2), dan variabel terikat (kriterium), yaitu kemampuan apresiasi sastra (y).
B. Desain Penelitian
Katerkaitan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini merupakan hubungan multivariat karena merupakan hubungan lebih dari satu variabel.
C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini bertempat di SMU 1 Sleman dan dilaksanakan pada bulan Agustus-Oktober 2000.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi yang digunakan adalah siswa kelas dua TA 200/2001 sebanyak 237 terbagi dalam enam (6) kelas.

2. Sampel
Sampel penelitian diambil dengan proportional random sampling. Dalam penelitian ini besar sampel akan ditentukan dengan menggunakan tabel Kry Ice & Morgan.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menggunakan angket dan tes. Angket digunakan untuk mengambil data pada variabel minat terhadap karya sastra sedangkan tes digunakan untuk mengambil data pada variabel kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi sastra.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode angket tertutup untuk minat terhadap karya sastra dan metode tes digunakan untuk mengambil data pada variabel kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan apresiasi sastra.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data meliputi uji persyaratan dan uji hipotesis.
1. Uji persyaratan analisis dipakai untuk mengetahui apakah data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dalam teknik analisis data digunakan rumus chi kuadrat.
2. Uji linearitas untuk mengetahui pakah hubungan antara variabel bebas dan terikat berbentuk linier atau tidak.


Judul Skripsi : Korelasi antara Keterampilan Menyimak dan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN se-Kecamatan Jogonalan Kab. Sleman
Penulis : Titik Iswanti

Tahun terbit : 1995

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan menyimak perlu dimiliki siswa sejak dini. Selain kegunaannya untuk menambah ilmu pengetahuan melalui pendengaran setiap siswa juga dapat meningkatkan daya pemahaman, keterampilan berpikir, berkonsentrasi, dan meningkatkan penguasaan berbahasa itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini adalah:
1. adakah korelasi antara keterampilan menyimak dan prestasi belajar siswa kelas III SDN se-Kecamatan Jogonalan Kab. Sleman?
2. bagaimanakah kondisi fisik, psikologis, dan pengalaman siswa terhadap keterampilan menyimak?
3. bagaimanakah deskripsi pengjaran keterampilan menyimak yang meliputi faktor guru, situasi, tujuan, bahan, metode, media, dan evaluasi?


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian keterampilan menyimak
2. Jenis menyimak
a. menyimak ekstensif
b. menyimak intensif
3. Faktor yang mempengaruhi keterampilan menyimak
a. faktor fisik
b. faktor psikologis
c. faktor pengalaman
4. Hubungan menyimak dengan keterampilan berbahasa yang lain
a. hubungan menyimak dengan berbicara
b. hubungan menyimak dengan membaca
c. hubungan menyimak dengan menulis
5. Pengajaran keterampilan menyimak
a. tujuan pengajaran keterampilan menyimak bagi:
1) fonologi
2) morfologi
3) sintaksis
4) kosakata
b. bahan ajar
c. pendekatan pengajaran menyimak
1) pendekatan otomatik (menceritakan)
2) pendekatan heuristik
3) bersusun lapis
d. metode pengajaran menyimak
e. langkah pengajaran menyimak
1) menentukan tema
2) memperagakan ekspresi
3) mengulagi
4) memberikan latihan ekstensif

B. Kerangka Berpikir
Siswa harus mampu menyimak penjelasan guru dengan sebaik-baiknya agar dapat menguasi materi pelajaran yang disampaikan. Tapi, menyimak merupakan mata rantai yang paling lemah dalam sistem komunikasi yang disebabkan kekurangperhatian dalam proses kegiatan belajar.

C. Pengajuan Hiptesis
Ada korelasi antara keterampilan menyimak dan prestasi belajar siswa kelas III SDN se-Kecamatan Jogonalan Kab. Sleman.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi, Sampel, dan Sampling
1. Populasi
Populasi yang diteliti adalah seluruh siswa kelas III SDN se-Kecamatan Jogonalan Kab. Sleman.
2. Sampel
Sampel diambil dari 15 % dari jumlah keseluruhan dari siswa kelas III SDN se-Kecamatan Jogonalan Kab. Sleman.
3. Sampling
Sampel penelitian diambil dengan proportional random sampling. Dalam penelitian ini besar sampel akan ditentukan dengan menggunakan tabel Kry Ice & Morgan.

B. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, angket, observasi, dan dokumentasi.

C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data meliputi uji statistik deskriptif yang verfungsi menggambarkan suatu keadaan. Mode yang digunakan adalah korelasi univariat dan korelasi bivariat.

Komentar

  1. gan, boleh minta hasil penelitiannya gak? untuk dipake sebagai penelitian sejenis. saya nyariin gak dapet2.skripsi mandeg ni gan.... :'(

    BalasHapus
  2. humm..untuk judul yg ini cm proposal jaa...
    yang ada unt mnulis drama n apresiasi cerpen

    BalasHapus
  3. Berarti belum sempat diteliti?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer